Enaknya Bekerja di Awan

11 Juli 2011 pukul 09:23 | Ditulis dalam PC Plus | 3 Komentar

Pernah di muat di PC Plus Edisi 382

Sejak tahun lalu, perkembangan dunia teknologi informasi diramaikan dengan kosakata baru, Cloud Computing. Istilah “Awan” (cloud) mengacu pada gambar awan yang sering digunakan dalam skema arsitektur jaringan untuk merepresentasikan internet. Jadi, secara gampang komputasi awan adalah proses komputasi yang terjadi di awan(internet).  Atau, agar terdengar lebih akademis, Anda bisa memakai definisi yang dibuat oleh National Institute of Standards and Technology, komputasi awan adalah sebuah pemodelan yang memungkinkan sumber daya komputasi seperti jaringan, server, penyimpanan, aplikasi dan layanan dapat dikonfigurasi dan diakses bersama secara nyaman, sehingga dapat segera digunakan dengan upaya manajemen dan interaksi dengan provider seminimal mungkin.

Meskipun terdengar baru, sebenarnya komputasi awan bukanlah sebuah teknologi baru. Secara sinis, CEO Oracle Corporation, Larry Ellison, menyebut bahwa komputasi awan sekarang adalah “semua yang telah kita lakukan selama ini”.  Ellison menggambarkan bahwa istilah komputasi awan sebenarnya adalah akal-akalan marketing untuk mempercantik bahasa dalam iklan untuk menjual layanan berbasis awan yang sebenarnya telah ada selama ini.

Contoh komputasi awan yang mungkin sedikit mengejutkan adalah sebuah akun email. Aplikasi dan layanan email, entah di Yahoo!, Gmail, dan lain sebagainya sesungguhnya merupakan sebuah komputasi awan. Anda dapat mengakses aplikasi tersebut, beserta data yang tersimpan di dalamnya, di mana pun Anda berada asal mempunyai akses ke internet. Karena semua aplikasi berada di server dan Anda menjalankannya hanya lewat browser, maka layanan email pun sebenarnya adalah sebuah cloud computing.

Contoh lain yang terkenal dan populer adalah Facebook. Facebook dan segala kroninya seperti Mafia Wars, Farmsville, adalah sebuah contoh sahih tentang sebuah aplikasi yang berjalan di atas awan. Tanpa harus menginstall game-game itu, Anda bisa menikmati game-game tersebut. Anda jadi tidak perlu memikirkan tentang ruang di harddisk, memori yang diperlukan, serta tentang kartu grafis Anda yang ketinggalan zaman.

Level Baru

Namun, komputasi awan sekarang sedang memasuki level baru. Coba lihat ke desktop Anda dan lihat seberapa banyak short cut untuk berbagai macam program yang terinstall dalam harddisk komputer Anda. Bayangkan kalau nantinya, program yang Anda butuhkan hanyalah browser kesayangan Anda. Semua program lain, segala macam pengolah dokumen, desain grafis, multimedia, game dan lain sebagainya, akan Anda akses via browser.

Anda masih melihat ke desktop kan? Sekarang hitung semua biaya yang Anda keluarkan untuk membeli software-software berbayar yang Anda install tersebut. Bandingkan dengan frekuensi pengunaan semua software tersebut. Apakah Anda merasa sudah cukup puas?

Dengan paradigma komputasi awan, Anda hanya akan membayar yang Anda gunakan. Jika Anda sebuah perusahaan dengan ratusan komputer, menggunakan aplikasi komputasi awan alih-alih software berbayar, akan menghemat banyak uang Anda. Belum lagi jika menghitung biaya yang bisa Anda hemat untuk membeli dan merawat hardware dan infrastruktur seperti harddisk, memori, dan server. Yang Anda butuhkan hanyalah sebuah jaringan internet yang kuat karena aplikasi yang Anda butuhkan akan berjalan di server penyedia layanan.

Pro Kontra

Selain penghematan biaya, apalagi yang bisa kita dapatkan dari komputasi awan?

Penghematan biaya berarti banyak. Komputasi awan menjadikan perusahaan kecil atau UKM bisa menjangkau software-software mahal seperti Enterprise Resource System. Selain di tingkat perusahaan, komputasi awan juga memungkinkan seorang individu menggunakan software berbayar yang sebelumnya tak terjangkau kecuali dengan pembajakan. Selain mengurangi jumlah pembajakan, komputasi awan juga membantu memperluas penetrasi penggunaan teknologi di Indonesia.

Masih tentang faktor biaya, komputasi awan juga memungkinkan perusahaan untuk mengurangi infrastruktur komputer. Hal ini juga berarti staf IT yang dibutuhkan untuk memelihara infrastruktur lebih sedikit. Di sisi lain, staf IT yang ada juga tidak akan lagi berurusan dengan update, konfigurasi, dan hal-hal yang berkaitan dengan komputasi lainnya. Staf IT yang sedikit itu akan lebih bebas untuk fokus kepada inovasi.

Selain itu, pada komputasi awan, semua data tersimpan di server. Karenanya, karyawan akan bisa mengakses pekerjaannya di manapun dia berada asal mempunyai akses internet. Selain itu, mereka juga bisa berbagi informasi dan data walaupun tidak berada dalam lokasi yang sama.

Seperti layaknya semua hal, komputasi awan juga mempunyai kekurangan. Richard Stallman, pendiri GNU dan pengusung bendera open source, mengatakan bahwa komputasi awan sama buruknya dengan software berbayar. Pengguna melakukan komputasi dengan algoritma yang tidak mereka tahu. Terlebih lagi, melakukan komputasi di awan berarti mempercayakan data Anda kepada penyedia komputasi awan. Anda kehilangan kontrol baik kepada data Anda maupun terhadap aplikasi yang Anda gunakan. Selain adanya kemungkinan data akan dibaca oleh penyedia layanan yang tidak bertanggung jawab, kita juga tidak punya kendali atas keamanan data kita dari pihak ketiga.

Memilih penyedia layanan komputasi awan yang bagus dan terpercaya juga harus diperhatikan karena hal ini juga terkait dengan performa dan ketersediaan layanan. Baik pengguna perseorangan maupun perusahaan tentunya ingin layanan komputasi awan tersebut dapat diakses setiap waktu dengan performa yang handal. Anda tentu tidak ingin saat Anda akan menggunakan, aplikasi tersebut tidak bisa dipakai atau berjalan lambat karena sedang di pakai secara bersamaan oleh banyak orang lain.

3 Komentar »

RSS feed for comments on this post. TrackBack URI

  1. Senang sekali kalau teknologi baru cloud computing atau dapat di sebut dengan komputasi awan dapat menyebar di masyarakat Indonesia.
    Menyimpulkan tulisan diatas, bahwa adanya komputasi awan membuat segalanya menjadi lebih mudah serta hemat. Bagi sebuah perusahaan tidak akan pusing-pusing lagi menaro dokumen-dokumennya, semuanya akan bisa di simpan di server internet. Tidak hanya bagi perushaan, tapi bagi seluruh pengguna yang sudah memakai komputasi awan akan sangat mudah.
    Marketing, Institute of Technology Purwadhika Nusantara

  2. Mungkin teknologi komputasi awan ini merupakan cikal bakal akan terciptanya Negeri Di Atas Awan. :lol

    Nek tak delok piye ra piye tetep ga aman data diserahkan pada pihak ketiga, kecuali kalo perusahaan ingin datanya dicuri dan dimanfaatkan pihak2 tidak bertanggung jawab.

    Entuk honor piro mas tulisane dimuat PC Plus. hehe

  3. Selamat Datang di Negeri di Awan, Selamat Bekerja dan Berbinis di Awan… Bila jamannya sudah menglobal maka suka tidak suka mau tidak mau kita harus memanfaatkan teknologi komputasi awan ini. Jangan sampai kita yang dimanfaatkan oleh teknologi awan ini selamat mencoba dan memanfaatkannya…


Tinggalkan komentar


Entries dan komentar feeds.