Hasta Brata, Filosofi Kepemimpinan Jawa
22 Maret 2008 pukul 23:27 | Ditulis dalam Sharing | 30 KomentarDi rumahku di Kudus kebetulan semua orang di keluargaku langganan suatu terbitan. Bapakku, suka sok-sokan nguri-nguri budaya Jawa dengan langganan majalah berbahasa Jawa Panjebar Semangat. Padahal alasan utamanya adalah karena beliau kadang-kadang kurang kerjaan dan kalo mbaca koran nasional suka ga mudeng. Ibuku, seorang pegawai negeri di Departemen Agama, langganan majalah Rindang, majalah wajib bagi PNS di lingkungan Depag. (Suatu cara pemasaran yang efektif). Adikku satu-satunya suka menabung uang jajannya untuk beli tabloid setiap akhir minggu. Tabloid Bola. Dan yang dibacanya terutama adalah ulasan tentang Chelsea. Ternyata gen keluargaku memang terselempit gen kutu, terutama kutu buku, kutu majalah, dan kutu tabloid.
Nah, aku sendiri memang cuma langganan majalah ITMagz yang terbitnya ga pasti 3 bulan sekali. Selain itu, paling aku langganan bulletin Jumat yang pasti ada saat Jumatan di masjid-masjid. Tapi aku sering baca-baca majalah atau tabloid milik anggota keluargaku yang lain.
Berawal dari situlah aku sering dapat ilmu yang aneh-aneh. Misalnya tentang kisah Salah Kedaden dulu itu. Nah, kemarin di majalah Rindang edisi Pebruari(tulisannya begitu) 2008, ada tulisan tentang “Etika Kepemipinan Dalam Masyarakat Jawa”. Lumayan menarik, makanya aku tulis ulang di sini.
Etika Kepemimpinan dalam masyarakat Jawa dikenal dengan istilah “Hasta Brata”. Istilah ini diambil dari buku Ramayana karya Yasadipura I yang hidup pada akhir abad ke-18 (1729-1803 M) di keraton Surakarta.
Secara etimologis, “hasta” artinya delapan, sedangkan “Brata” artinya langkah. Secara terminologis berarti delapan langkah yang harus dimiliki seorang pemimpin dalam mengemban misi kepemimpinannya. Langkah-langkah tersebut mencontoh delapan watak dari benda-benda di alam yakni Bumi, Matahari, Bulan. Bintang, Api, Angin, laut, dan Air.
- Bumi, wataknya adalah ajeg. Sifatnya yang tegas, konstan, konsisten, dan apa adanya. Bumi menawarkan kesejahteraan bagi seluruh mahkluk hidup yang ada di atasnya. Tidak pandang bulu, tidak pilih kasih, dan tidak membeda-bedakan.
- Matahari selalu memberi penerangan (di kala siang), kehangatan, serta energi yang merata di seluruh pelosok bumi. Energi dari cahaya matahari juga merupakan sumber energi dari seluruh kehidupan di muka bumi. Pemimpin juga harus memberi semangat, membangkitkan motivasi dan memberi kemanfaatan pengetahuan bagi orang-orang yang dipimpinnya.
- Bulan mungkin lebih berguna daripada matahari. Karena dibandingkan matahari, bulan memberi penerangan saat gelap dengan cahaya yang sejuk dan tidak menyilaukan. Pemimpin yang berwatak bulan memberi kesempatan di kala gelap, memberi kehangatan di kala susah, memberi solusi saat masalah dan menjadi penengah di tengah konflik.
- Bintang adalah penunjuk arah yang indah. Seorang pemimpin harus berwatak bintang dalam artian harus mampu menjadi panutan dan memberi petunjuk bagi orang yang dipimpinnya. Pendirian yang teguh karena tidak pernah berpindah bisa menjadi pedoman arah dalam melangkah.
- Api bersifat membakar. Artinya seorang pemimpin harus mampu membakar jika diperlukan. Jika terdapat resiko yang mungkin bisa merusak organisasi, kemampuan untuk merusak dan menghancurkan resiko tersebut sangat membantu untuk kelangsungan oraganisasi.
- Angin adalah udara yang bergerak(ya iyalah, anak SD juga tahu). Maksudnya kalo udara itu ada di mana saja. Dan angin itu ringan bergerak ke mana aja. Jadi pemimpin itu, meskipun mungkin kehadiran seorang pemimpin tidak disadari, namun ada dimanapun dia dibutuhkan. Pemimpin juga tak pernah lelah bergerak dalam mengawasi orang yang dipimpinnya. Memastikan baik-baik saja dan tidak hanya mengandalkan laporan yang bisa saja direkayasa.
- Laut atau samudra yang lapang, luas, menjadi muara dari banyak aliran sungai. Artinya seorang pemimpin mesti bersifat lapang dada dalam menerima banyak masalah dari anak buah. Menyikapi keanekaragaman anak buah sebagai hal yang wajar dan menanggapi dengan kacamata dan hati yang bersih.
- Air mengalir sampai jauh dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah. Meskipun wadahnya berbeda-beda, air selalu mempunyai permukaan yang datar. Artinya, pemimpin harus berwatak ait yang berprinsip keadilan dan sama rata, kesamaan derajat dan kedudukan. Selain itu, sifat dasar air adalah menyucikan. Pemimpn harus bersih dan mampu membersihkan diri dan lingkungannya dari hal yang kotor dan mengotori.
Delapan watak benda-benda alam ini mampu menjadi contoh bagi seorang pemimpin dalam mengomando orang-orang yang dipimpinnya menuju tujuan organisasi.
Hal seperti ini sudah ditemukan di Indonesia di akhir abad ke-18, tapi kenpa banyak orang Indonesia yang mengeluh bahwa di Indonesia ini masih kurang jiwa kepemimpinan dalam memimpin negara ini mencapai tujuannya.
30 Komentar »
RSS feed for comments on this post. TrackBack URI
numpeng lewat yachhh
tp blok kmoe apik kok
klo bs bles yahhhh
Comment by co_TheanD— 3 April 2008 #
[…] Hasta Brata, Filosofi Kepemimpinan Jawa, 10 Juli 2008 at 11:27 pm | In […]
Pingback by Tugas-Tugas Pokok Guru (Hasta Brata Guru) « Afatah’s Weblog— 4 Agustus 2008 #
[…] { September 22, 2008 @ 12:36 am } · { Pemikiran, Pengamatan, Umum } { } Hasta Brata. Bagi sebagian orang ‘Hasta’ diartikan delapan dan ‘Brata’ artinya langkah. Ada pula yang mengistilahkan sebagai delapan watak dewa. Sama saja, toh perbedaan katanya adalah rahmat. Setahu saya inilah gambaran seorang manusia paripurna. Namun, saking sulitnya dikuasai atau dijalani, akhirnya delapan parameter ini dijadikan ukuran seorang pemimpin ideal. Saya mengambil dua sumber, yaitu dari blog Mata Air dan Chiell. […]
Pingback by Kita Mungkin Tak Butuh Pemimpin Paripurna « Halte Perjalanan— 21 September 2008 #
trmksh udh baca Majalah Rindang. sebenarnya byk sekali manfaat yg bs kita ambil. apalagi berita yg kami tampilkan benar2 fress. bilang ke tmn2 jg suruh baca Rindang ya? hehe..promosi…
Comment by Nafis— 13 Oktober 2008 #
matur nuwun sanget nderek sinau tuntunan tata krami Jawi
Comment by Ahmad Syaefudin— 18 November 2008 #
asalamualaikum…
saya copy boleh ga nich,,??
buat tugas etika jawa..,kebetulan ttg hasta brata nich,,,
Comment by vina— 5 Februari 2009 #
hoho mampir nggone mas chiell,
saya dapet tugas dari pak tri,
buwat kuliah etprof nih 🙂
Comment by Garnieri— 25 Maret 2009 #
nuwun…
Comment by tony— 9 April 2009 #
Maturnuwun kang mas tulisan anda sngat brmanfaat, kbetulan aq suka mempelajari ilmu kepemimpinan,
sedikit menambahkan,
BUMI berarti nerima, pemaaf, tidak pendendam meskipun di injek2,dibom, tp bumi tetep memberikan pangan,menumbuhkan tanaman,seorang pemimpin jg hrs bgtu
Comment by Gunawan— 11 April 2009 #
aku juga minjem ya buat referensi tugas.ok makasih ya sebelumnya
Comment by ayis— 14 April 2009 #
Tulisan anda menyejukkan. Mohon ijin mengutip ya…
Comment by Moses— 1 Juni 2009 #
Silakan saja buat semuanya yang mo mengutip, mengopi, menjiplak dan sebagainya. Dan aku akan lebih senang jika sumber tetap di cantumkan.
He..
Moses :::
Tulisannya mungkin menyejukkan. Tp yg nulis sama sekali ga..
:p
Comment by chiell— 4 Juni 2009 #
wah mungkin lebih bagusnya apabila konsep hasta brata di tulis dengan kalimat atau bahasa jawa,agar lebih alamiah sesuai dengan konsep awal hasta brata
misalkan disitu ada 8 watak kepemimpinan
1 kismo
2 tirto
3 samirono
4 samudro
5 condro
6 kartiko
7 dahono
8 baskoro
haha bingungkah anda tentang devinisi tersebut????berawal dari kebingungan maka anda akan berusaha mencari…
Comment by andrey— 16 Juni 2009 #
MAAF SEBELUMNYA SAUDARA2 SEKALIAN,
SEINGAT SAYA, HASTA BRATA DIANTARA 8, ADA SIFAT MENDUNG (BADRA),
KIRA2 DENGAN YANG DIATAS SESUAI DENGAN YANG MANA..??
BARANG DARI BAPAK2 MAUPUN PINISEPUH ADA YANG MAU MENJELASKAN ??
MONGGO.
MATURNUWUN.
Comment by SUKADI— 15 Juli 2009 #
Mas, bagus deh tulisannya. Aku kutip buat disebarluaskan ya, soalnya penting pada masa krisis kepemimpinan saat ini. Thanks ya kl boleh..
Comment by Neni— 21 November 2009 #
Banyak petinggi kita yang belum ngerti tentang HASTA BRATA ini.Apalagi yang bukan orang jawa tangeh lamun lah…Nah yang sudah ngerti cobalah cermati dan cobalah terapkan dalam kehidupan sehari-hari.. Subhanallah..!! adem..ayem..tentrem..dinamis..sehat..semangat..Dan untuk para petinggi yang sempat baca HastaBrata ini, Piye.. berani mencoba ?? apa malah takut takut kehilangan BONDHO DONYA ??!!
Comment by nanno winarno dr— 5 Januari 2010 #
Kalau para pemimpin maupun calon pemimpin di seluruh daratan Indonesia ini maupun mempelajari dan mengamalkan Hastabrata ini Indonesia akan mencapai keagungan Gemah Ripah Loh Jinawi, Tata Tentrem kerta Raharha. Dijamin tidak ada lagi Korupsi merajalela.
Comment by Wawan— 1 Maret 2010 #
Cukup bagus Mas…, hasil informasi ini setidaknya mampu memberikan tambahan mengenai kepemimpinan Jawa, makna kepemimpinan Hasto Broto ini jika dipahami secara cermat adalah adalah menuju pada “Sejatining Pemimpin dan Kawulo yang dipimpin” artinya antara pemimpin lan sing dipimpin kudu muni “sa-tepukan” kudu nyawiji… itulah suksesnya antar pemimpin lan sing dipimpin. Jadi sukses itu bukan saja yang memimpin tapi juga adalah milik yang dipimpin
Depok, 12 Maret 2010
Comment by Karno— 12 Maret 2010 #
Tlisan bagus, walopun postingan dah lama. Aku mohon ijin copy deh. Tanks
Comment by jason— 7 April 2010 #
WOKEY LAN LUWIH OKE DI LAKSANAKAN
Comment by INGKUNG— 28 April 2010 #
Mas Yono (Buanergis Muryono)dulu juga mengupas dalam aplikasinya melalui sandiwara radio Wahyu Asta Brata. Bahkan kalau ceramah juga sering mengingatkan saja cuplikan dari Serat Sri Rama tersebut, tapi bukan mendapat pujian, justru beliau diawasi terus oleh orang-orang intel. Sampai sekarang pun kalau menghubungi nomor telpon genggamnya, andai tinggal di rumah, dijamin 14 detik sudah putus, padahal hpnya sangat canggih dan termahal harganya ketika aku survey di Roxy. Tulisan seperti ini penting dan bermanfaat bagi yang mau dan tidak bebal. Terus menulis yang bagus!
Comment by Budi Sumarno— 3 Mei 2010 #
bagus banget isinya.
Hohon izin untuk mengutipnya. Hatur nuwun
Comment by Fajar kabul reksopati— 10 Mei 2010 #
Aku punya yang versi Jawa, maunya tak translasi buat saya gunakan untuk majalah sekolah. Tapi karena deadline cetak yang mepet. Makanya daripada mumet aku terang-terangan ambil punya bang Chill. Sori ‘n mkc.
Comment by Kuncara SW— 23 Mei 2010 #
SAMA SEPERTI YANG DI KASIH PROF AKU
Comment by INDITO— 2 September 2010 #
Izin untuk tautan di FB…Bagus banget isinya…
Comment by Bowo— 15 November 2010 #
stuju banget tentan hasta brata
Comment by MUHRONI— 21 November 2010 #
maturnuwun mas 😀
Comment by Radira— 8 April 2011 #
blog yg sangat bagus dan perlu diajarkan pada anak cucu kita nanti, klo untuk pemimpin saat ini rasanya telinga mereka udah budeg, filosofi HASTA BRATA yang begitu agung ini diganti dengan FILOSOFIS ekonomi, alias mempercepat kembali modal dengan cara yang dianggap instan. berbumbu KKN.
Comment by AGUS PRASETYA— 24 Mei 2011 #
Ndherek udhu rembag, Mas. Saderengipun kaparenga kula ngaturaken agunging panuwun awit sampun kersa ngandaraken Kawruh Jawi / “ILMU PENGETAHUAN JAWA, yang sebenarnya maknanya sama dengan = KEJAWEN (ke-Jawi-an), yang sementara waktu ini seolah-olah di-sia-sia-kan, dicaci-caci, dimaki-maki, dipinggir-pinggirkan, , direndah-rendahkan, dijelek-jelekan, dikalah-kalahkan,dilupa-lupakan, dianaktirikan di dalam kancah keluarga Jagad Jawa sendiri” ………….dst…………….dll………….dlsbgnya………. . “Tetapi orang Jawa (baca: pendukung budaya Jawa) selalu mengalah, sebab berkeyakinan bahwa ” WANI NGALAH LUHUR WEKASANE ( ?wnizlhluau/weksS[nN = kawaosa mawi font Pallawa). Budayawan Jawa mengatakan :”SETITIK AIR ADALAH AWAL DARI SAMUDERA, SEBATANG POHON ADALAH AWAL DARI RIMBA RAYA”. Semoga saja “SEBUAH ARTIKEL HASTA BRATA INI ADALAH MERUPAKAN SALAH SATU AWAL TUMBUH-KEMBANGNYA BUDAYA JAWA YANG ADI LUHUNG BAGI PENDUKUNGNYA”. Kanthi pangajab mugya panjenengan kula sadaya pinayungan saking GUSTI INGKANG MAHA AGUNG, saengga saged gesang ingkang tentrem-ayem ing salebetipun negari ingkang : TATA, TENTREM, KARTA, RAHARJO, wusananjpun saged tambah:GEMAH, RIPAH, LOH & JINAWI. Pungkasanipun wonten ULAM SEPAT ING SEGANTEN, MENAWI LEPAT KULA NYUWUN PANGAPUNTEN, Nuwun. (GP. Raharjo Pekalongan)
Comment by GP. Raharjo— 22 Juni 2011 #
seorang pemimpin harus mempunyai 3 sifat utama yang termakna dalam HASTA BRATA diantaranya sbb :
1. seorang pemimpin harus bersifat seperti AIR artinya sama rata tidak boleh membeda-bedakan terhadap kepemimpinannya.
2. seorang pemimpin harus bersifat seperti ANGIN artinya mempunyai jiwa penyejuk seperti angin
3. seorang pemimpin harus mempunyai sifat seperti API artinya mempunyai jiwa yang tegas jika ada yang salah harus dihukum sesuai perbuatan tingkat kesalahannya.
wslm tks
Comment by jumadi— 23 Juni 2014 #